Langsung ke konten utama

Why If I Am Introvert




Introvert .. ?
Introvert, sebuah istilah yang masih tabu bagi sebagian orang karena istilah ini masih jarang diketahui, istilah ini biasanya digunakan untuk menyebut orang yang pendiam, pemalu, tidak suka akan keramaian, selalu sendirian, jarang berbicara dan lain sebagainya, kebanyakan orang masih menganggap seorang introvert adalah sosok yang pendiam, tertutup ataupun anti social padahal hal ini tidak sepenuhnya benar.
Lalu apa yang dimaksud dengan introvert?
Introvert adalah salah satu tipe kepribadian yang dimiliki seorang manusia selain ekstrovert dan ambivert (introvert dan ekstrovert), introvert adalah tipe kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Mereka lebih suka dengan suasana yang tenang oleh karena itu mereka tidak suka dengan keramaian, mereka tidak suka banyak bicara atau pendiam karena mereka selalu berpikir terlebih dahulu sebelum menyampaikan sesuatu, mereka lebih suka mendengarkan seseorang berbicara daripada mereka yang berbicara, bersosialisi bagi introvert membutuhkan energi oleh karena itu mereka tidak bisa terlalu lama bersosialisasi dan harus mengisi energinya dengan menyendiri.
Ciri-ciri introvert
1.Pendiam / tidak terlalu banyak bicara
2.Berpikir dahulu sebelum berbicara
3. Tidak menyukai keramain
4. tidak pandai dalam mengungkapkan pendapat
5.seorang pendengar yang baik
6.pandai membaca karakter seseorang
7.suka menganalisa sesuatu
8.lebih suka mengekspresikan diri melalui tulisan
9.pandai dalam mengontorol emosi
10.lebih menyukai me time ( waktunya sendiri)
11. pemalu / grogi saat berbicara dengan orang yang baru dikenal
Bagaimana kita bisa mengetahui tipe kepribadian kita
Dengan melakukan tes kepribadian dengan MBTI, Myers-Birggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921 MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal.
Dalam Tes MBTI ini, ada 4 dimensi kecenderungan sifat dasar manusia:
1. Dimensi pemusatan perhatian: Introvert (I) vs. Ekstrovert (E)
2. Dimensi memahami informasi dari luar : Sensing / indra (S) vs. Intuition / intuisi (N)
3. Dimensi menarik kesimpulan & keputusan : Thinking / pemikiran (T) vs. Feeling / perasaan (F)
4. Dimensi pola hidup : Judging / penilaian (J) vs. Perceiving / merasakan (P)
Berdasarkan dimensi dasar tersebut dihasilkan 16 tipe kepribadian manusia yang merupakan kombinasi dari 4 dimensi dasar tersebut. Kombinasi kepribadian MBTI ini adalah:
ESTJ : Extrovert, Sensing, Thinking, Judging
ENTJ : Extrovert, Intuition, Thinking, Judging
ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging
ENFJ : Extrovert, Intuition, Feeling, Judging
ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving
ENTP : Extrovert, Intuition, Thinking, Perceiving
ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving
ENFP : Extrovert, Intuition, Feeling, Perceiving
INFP : Introvert, Intuition, Feeling, Perceiving
ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving
INTP : Introvert, Intuition, Thinking, Perceiving
ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving
INFJ : Introvert, Intuition, Feeling, Judging
ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging
INTJ : Introvert, Intuition, Thinking, Judging
ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging
Bagaimana peran orang disekitar kita dalam terbentuknya kepribadian
Peran orang tua sangat penting dalam menentukan kepribadian anaknya, biasanya kepribadian seseorang itu diturunkan dari orang tuanya dan juga kepribadian seseorang bisa terbentuk oleh faktor lingkungan sekitar, hal ini pun juga terjadi kepada penulis karena disamping diturunkan orang tua kepribadian penulis juga terbentuk karena faktor  lingkungan, karena  dulu lingkungan penulis sangatlah nyaman untuk melakukan interaksi social akan tetapi karena suatu hal penulis harus pindah ke suatu kota dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru membuat penulis kesulitan melakukan interaksi social dikarenakan perbedaan budaya dan kebiasaan dari lingkungan penulis dulu membuat penulis menjadi seorang introvert, dulu penulis masih belum mengetahui kalau seorang introvert dan berpikir kenapa penulis tidak bisa bersosialisa dengan baik, pemalu, punya sedikit teman dan pernah dibully karena pendiam sampai suatu hari terdapat teman yang memiliki kepibadian yang sama dan menerangkan bahwa kepribadian tersebut adalah introvert.
Oleh karena itu pentingnya peran Guru BK (Bimbingan Konseling) dalam membantu menemukan  tipe kepribadian yang dimiliki peserta didik agar peserta didik tidak bingung lagi kenapa dia berbeda dengan teman-teman nya karena dia pendiam,pemalu, tidak suka bersosialisasi dan juga Guru BK bisa memberikan bimbingan dalam mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya sesuai dengan tipe kepribadian yang dimiliki, dalam pengungkapan tipe kepribadian peserta didik seorang Guru BK menggunakan  pelayanan bimbingan konseling melalui beberapa tahapan pengembangan kepribadian tiap-tiap peserta didik, tahapan-tahapan tersebut ialah
Pertama, pengungkapan, pengenalan dan penerimaan.
Setiap individu (peserta didik) diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dibekali dengan potensi-potensi tertentu, namun tidak semua individu mampu mengungkapkan potensi dirinya. Dalam kondisi demikian, individu harus dibantu untuk mengungkapan potensi-potensi dirinya, demikian juga setiap individu (peserta didik) pasti memiliki masalah, tetapi kompleksitasnya berbeda satu dengan yang lain. Tidak semua individu mengenal atau mengetahui masalah dirinya oleh sebab itu individu harus dibantu dalam mengenali masalahnya. Selanjutnya, yang diungkap dari individu adlah potensi-potensi diri dan masalah yang dihadapinya. Cara mengungkapkan potensi-potensi nisa dilakukan melalui konseling ataupun cara lainnya seperti tes, obeservasi, angket, wawancara ataupun kunjungan rumah.
Kedua, Pengenalan lingkungan
Seperti penerimaan diri, individu juga harus menerima lingkungannya dengan cara mengenal lingkungannya, individu bisa mengetahui lingkungannya dan menerima lingkungannya dengan baik, seperti kata salah satu dosen penulis setiap individu dengan lingkungan memiliki 2 hubungan yaitu mewarnai lingkungan atau diwarnai oleh lingkungan
Ketiga, Pengambilan keputusan
Setelah potensi individu terungkap dan individu yang bersangkutan telah mengenali potensi dirinya, serta telah mengenali lingkungan secara baik, maka tahap selanjutnya adalah pembinaan kemampuan untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan hendaknya dilakukan oleh individu itu sendiri ataupun keputusan itu atas saran konselor (BK) maka hendaknya keputusan itu telah disetujui oleh individu yang dibimbing
Keempat, Pengarahan diri
Kemampuan mengambil keputusan hendaknya diwujudkan dalambentuk kegiatan nyata, sebaik apapun sebuah keputusan apabila tidak diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata maka tidak aka nada manfaatnya. Seorang individu harus berani menjalankan keputusan yang telah diambilnya untuk dirinya sendiri.
Kelima, Eksistensi diri (perwujudan diri)
Dalam konteks ini, tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu (peserta didik) agar mampu mewujudkan diri secara baik di tengah-tengah lingkungannya. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkan diri sesuai dengan minat, bakat, kemampuan dasar, dan karakteristik kepribadiaannya.
Jadi jika anda memiliki seorang tema yang pendiam (introvert) bukan berarti dia tertutup dan tidak mau bersosialisasi, hanya saja dia memang suka dengan ketenangan, dan juga seorang introvert adalah teman yang baik karena dia adalah seorang pendengar yang baik, dapat member saran terbaik karena dia selalu memikirkan setiap perkataan sebelum disampaikan kepada orang lain dan juga dia bisa menjadi pacar yang setia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pacaran Dulu Lalu Menikah atau Ta'aruf Lalu Menikah

P acaran dulu lalu menikah atau Ta’aruf lalu menikah ..? Alasanya kenapa memilih itu Bagaimana jawaban anda jika diberi pertanyaan tersebut mungkin jawabannya   akan beragam, ada yang menjawab pacaran dulu lalu menikah dan ada yang menjawab lebih baik ta’aruf lalu menikah dan juga alasan yang diberikan juga akan beragam. Mungkin pertanyaan ini cukup tabu atau tidak pantas, karena ini menyangkut hal yang bersifat privasi yang tidak pantas untuk ditanyakan kepada seseorang apalagi seorang wanita. Maka dari itu saya ragu- ragu ketika ingin menanyakan pertanyaan ini kepada teman-teman saya akan tetapi saat saya memberikan pertanyaan ini kepada teman-teman saya, alhamdulilah teman-teman saya tidak marah justru mereka tertarik dan memberikan jawaban serta alasan   yang beragam. contohnya : saya memilih ta’aruf karena saya tidak pernah tertarik dengan pacaran dan pacaran itu tidak memiliki manfaat justru menimbulkan dosa, ta’aruf karena ta’aruf adalah sesuatu yang didalam hati nya

Memahami seorang ekstrover

Manusia merupakan individu yang unik dengan segala sifat-sifat, tingkah laku, dan bentuk fisik. Keunikan manusia itu disebabkan oleh perbedaan antara manusia itu sendiri yang tidak terlepas dari kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol(terlihat) pada diri setiap individu , seperti kepada orang yang berkribadian pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Lalu kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”. Berdasarkan psikologi, menurut Gordon W. Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan suatu yang dapat beruba. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian s