Pacaran dulu lalu menikah atau Ta’aruf lalu menikah
..? Alasanya kenapa memilih itu
Bagaimana jawaban anda jika diberi pertanyaan
tersebut mungkin jawabannya akan
beragam, ada yang menjawab pacaran dulu lalu menikah dan ada yang menjawab
lebih baik ta’aruf lalu menikah dan juga alasan yang diberikan juga akan
beragam.
Mungkin pertanyaan ini cukup tabu atau tidak pantas,
karena ini menyangkut hal yang bersifat privasi yang tidak pantas untuk
ditanyakan kepada seseorang apalagi seorang wanita. Maka dari itu saya ragu-
ragu ketika ingin menanyakan pertanyaan ini kepada teman-teman saya akan tetapi
saat saya memberikan pertanyaan ini kepada teman-teman saya, alhamdulilah
teman-teman saya tidak marah justru mereka tertarik dan memberikan jawaban
serta alasan yang beragam. contohnya :
saya memilih ta’aruf karena saya tidak pernah tertarik dengan pacaran dan
pacaran itu tidak memiliki manfaat justru menimbulkan dosa, ta’aruf karena
ta’aruf adalah sesuatu yang didalam hati nya tidak memainkan nafsu semata dan
juga kalau melanjutkan ke khitbah lalu pernikahan mereka jugan akan berpacaran
secara halal kan, pacaran karena pacaran itu juga perlu kan buat mengenal
pasangan lebih dekat sebelum menuju ke tahap selanjutnya yaitu pernikahan,
kalau kita memaknai atau mengartikan pacaran secara positif sebenarnya tidak
ada salahnya kan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang pertanyaan ini. Mari
kita lihat pengertian dari pacaran dan ta’aruf itu
Pacaran adalah sebuah kata yang tidak asing lagi
bagi setiap orang khususnya para remaja dan ABG (Anak Baru Gede), pengertian
sebenarnya dari pacaran adalah suatu proses saling mengenal satu sama lain
antara dua insan manusia dimana pada umumnya mereka mencari kecocokan satu sama
lain untuk menuju ke jenjang kehidupan berkeluarga yang sering kita kenal dengan
istilah pernikahan, singkatnya pacaran itu di khususkan untuk dua insan manusia
yang telah memiliki kesiapan untuk menuju ke jenjang pernikahan
Walaupun pada saat ini pengertian pacaran telah
bergeser dikarenakan saat ini Anak SD dan SMP pun berpacaran, hal ini
dikarenakan tayangan di televisi dan media lainnya menanyangkan tayangan yang
tidak sesuai dengan umur mereka dan juga semakin sedikitnya tayangan khusus
buat anak seperti kartun, acara khusus anak dan lain sebagainya
Ta’aruf secara bahasa memiliki arti berkenalan atau
saling mengenal. Arti ta’aruf berasal
dari kata ta’aarafa
Allah berfirman dalam surat Al- Hujurat ayat ke 13
(yang memiliki arti) “Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian
dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu)…”
Menikah adalah salah satu periode yang akan dijalani
oleh setiap insan manusia walaupun kita masih belum mengetahui siapa jodoh kita
dan pada umur berapa kita akan menikah pasti pada saatnya nanti kita akan
menjalaninya. Dengan menikah akan menyempurnakan separuh dari agamanya dan
meneruskan garis keturunannya. Bahkan menikah sangat dianjurkan dalam agama
islam karena dengan menikah akan dijauhkan dari perbuatan dosa, dimudahkan
rezekinya, meningkatkan ibadah kepada Allah
Dari Anas bin Malik ra: bahwasanya Rasullah SAW telah
bersabda yang artinya: “Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh
dari agamanya. Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang
separuh lagi.” (Hadist Riwayat thabrani dan Hakim).
Allah berfirman dalam surat An-Nur Ayat ke 32 yang memiliki
arti “Dan Nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang yang
layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika
mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha
Luas (pemberian-Nya) lagi maha mengetahui.”
Rasulullah SAW bersabda: “Wanita dinikahi karena empat hal:
karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agama.
Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (ke-islamnya), sebab kalau tidak
demikian, niscaya kamu akan celaka.” (Hadist Shahih riwayat Bukhari 6:123,
Muslim 4:175)
Dari pengertian diatas diketehui bahwa sebenarnya pacaran dan
ta’aruf sama untuk saling mengenal satu
sama lain akan tetapi bedanya pacaran itu menggunakan perasaan sedangkan
ta’aruf tidak, maksudnya pacaran itu saling mengenal yang didasari rasa saling
menyukai sedangkan ta’aruf tidak harus ada perasaan suka terlebih dahulu. Dan
menikah adalah kewajiban setiap insan manusia untuk meneruskan garis
keturunannya dan menyempurnakan separuh agamanya serta menyatukan dua keluarga
dengan seluruh perbedaannya.
Pacaran dulu lalu menikah. Ketika
dua insan manusia yang sedang dimabuk cinta memutuskan untuk berpacaran dan setelah
menjalani hubungan berpacaran terdapat kecocokan dan kedua pihak keluarga telah merestui untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, berarti mereka
berdua sudah siap secara mental, fisik, dan material untuk menjalani kehidupan
berumah tangga dengan segala rintangannya yang akan terjadi.
Ta’aruf. Sebelum seorang laki-laki memutuskan untuk menikahi
seorang perempuan, tentunya seorang
laki-laki harus mengenal terlebih dahulu siapa perempuan yang hendak
dinikahinya, begitu pula seorang perempuan juga harus mengenal siapa laki-laki
yang berkeinginan untuk menikahinya. Tentunya dalam proses saling mengenal satu
sama lain selain dengan pacaran (yang sebetulnya dilarang oleh agama islam)
terdapat ta’aruf yang diajarkan oleh agama islam. Ta’aruf adalah proses perkenalan/ saling
mengenal antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menuju jenjang
pernikahan. Ta’aruf ini dilakukan dengan singkat karena memang tujuannya untuk
ke jenjang pernikahan setelah meresa bahwa cocok atau telah memantapkan hati
maka akan dilanjutkan ke khitbah dan setelah itu menikah dan pacaran (kok
pacaran), kan setelah menikah mereka akan pacaran secara halal kan… hehehehe.
Ta’aruf biasanya dilakukan dengan bantuan teman atau dikenalkan dan
kita(laki-laki) membuat biodata , atau bisa dilakukan oleh kedua belah pihak kelurga
atau orang tua (perjodohan), bisa juga dilakukan oleh seorang laki-laki yang
telah mengenal seorang perempuan (berteman) dan ia merasa kalau seorang
perempuan tersebut adalah jodohnya dan ia mendatangi orang tua perempuan itu
untuk meminta izin berta’aruf dengan anaknya. Dalam melakukan ta’aruf tidak
semuanya berakhir dengan menikah karena mungkin belum berjodoh.
Kesimpulannya pacaran dulu lalu menikah atau ta’aruf lalu
menikah. Pilihan ini tertuju pada pribadi masing-masing, yang pasti nantinya mereka
juga akan menikah, seperti yang saya jelaskan bahwasanya setiap insan manusia
pasti akan menikah walaupun jodohnya masih belum diketahui dan pada umur
berapa, akan tetapi menurut saya lebih baik ta’aruf karena menghindari
perbuatan yang bisa menimbulkan dosa. saya tidak mengatakan bahwa pacaran itu
tidak boleh, akan tetapi menurut saya pacaran itu kurang baik. Didalam agama
islam tidak diperbolehkan memandang wanita terlalu lama, menyentuh tangan
wanita dengan adanya nafsu, dan terlalu mencintai pasangan didalam islam
sebagaimana hadist nabi yang
diriwayatkan oleh ahmad dan abu daud dari abi darda’ bahwasanya Rasulullah
SAW bersabda “mencintai sesuatu secara
berlebihan dapat membutakan pandangan dan mentulikan pendengaran” dan ada
sebuah riwayat yang menjelaskan “Cintailah
seseorang secukupnya saja bisa saja nanti dia akan menjadi orang yang kau benci
dan bencilah seseorang secukupnya saja bisa saja nanti dia akan menjadi orang
yang kau cintai”. Dan jika pada saat ini anda masih belum memiliki akan tetapi
mempunyai keinginan untuk menikah saya doakan cepat bertemu dengan jodohnya dan
menikah.
Komentar
Posting Komentar